Melatih Kemandirian Anak
Hari yang dinanti-nanti tiba juga. Sudah sejak bulan lalu Athifa menanyakan terus, kapan Schwimmkurs (kursus berenang) dimulai. Sudah dua kali dia ikut kursus berenang di tempat ini. Dan kali ini adalah kali ketiga dia bergabung.
Tapi ada yang berbeda di kursus kali ini. Jika sebelumnya dia ikut kursus bareng-bareng dengan kedua abangnya, kali ini kedua abangnya tidak bisa ikut bergabung karena usianya sudah di atas batas maksimal untuk berada satu grup dengan Athifa.
Jadi sudah beberapa hari ini saya ingatkan terus bahwa nanti Athifa tidak lagi bisa bareng-bareng dengan kedua abangnya di kursus berenang ini. Dan dia pun bisa menerimanya.
Sebetulnya di semester lalu, walaupun jadwal Athifa dan abang kembar sama, tapi mereka tetap dipisahkan menjadi 2 grup kecil. Hanya saja kali ini feel-nya beda karena tidak ada kedua abangnya di situ. Mungkin dia merasa kurang aman karena tidak ada body guards yang selalu menjaganya. Hihihi...
Siang hari saat saya jemput anak-anak di sekolah, sebetulnya anak-anak masih asyik bermain. Saya sedikit terlambat datang karena ada keperluan dulu. Mereka sudah faham, jika saya belum datang dan menunggu di Garderobe, maka mereka akan kembali ke atas dan menunggu saya di tempat Nachmittagsbetreuung (After school care).
Anak-anak memang saya ikutkan ke Nachmittagsbetreung 3 hari dalam sepekan. Biasanya jika kedua orang tua bekerja, maka anak-anaknya diikutkan ke sini, agar bisa dijemput di sore hari. Dan karena saya ikut kursus bahasa hingga lewat tengah hari, saya juga mengikutkan anak-anak ke sini.
Athifa baru saja mengeluarkan kotak mainan saat saya tiba. Terdengar keluhannya pelan karena dia tidak jadi bermain. Tapi saya ingatkan lagi tentang kursus berenangnya. Kami memang tidak punya banyak waktu. Harus segera pulang untuk menyimpan tas sekolah, makan siang, dan membawa perlengkapan berenang, lalu segera pergi menuju tempat kursus.
"Ayo, Athifa! Kita harus cepat. Kan mau Schwimmkurs." Saya mengingatkannya lagi.
"Ok ... I'm ready!" katanya bergegas menghampiri, disusul kedua abangnya.
Kami pun segera pulang. Dan sesampainya di rumah, saya langsung menyiapkan makan siang anak-anak. Selagi mereka makan, saya siapkan perlengkapan berenang Athifa dan mengingatkannya untuk memakai baju renangnya dulu sebelum berangkat. Ini supaya memudahkan nanti di tempat berenang. Anak-anak tinggal melepas baju(luar)nya.
***
Di perjalanan menuju tempat kursus, saya ingatkan lagi kalau nanti di sana harus dengar instruksi coach dengan baik. Saya baru ingat kalau ada salah satu anak teman kami yang juga ikut kursus di jadwal yang sama dengan Athifa. Biasanya mereka ini kalau sudah ketemu, bisa terlalu asyik bercanda. Makanya saya ingatkan Athifa lagi agar dia bisa fokus.
![]() |
| Ini foto saat Athifa ikut Schwimmkurs semester lalu |
"Schwimmkurs, ich komme!" (Kursus berenang, aku datang!)
Athifa terlihat sangat antusias sepanjang perjalanan. Saat tiba di tempat kursus pun dia sudah tidak sabar ingin segera masuk ke ruang ganti. Sementara saya masih mengurus registrasi. Tapi karena dia sudah hapal tempatnya dan saya tahu bahwa teman saya pun sudah ada di sana, saya izinkan dia masuk duluan dan melepas bajunya.
![]() |
| Yang habis berenang, kelaparan 😄 |
Selesai kursus, kami mampir ke mini market di dekat halte karena Athifa lapar. Rupanya berenang memang menghabiskan cukup banyak energinya 😄
Saya coba observasi bagaimana kursus pertamanya hari ini. Dari ceritanya, semua berjalan lancar. Dan memang tadi begitu dia masuk ruang ganti dan saya sudah siap menunggunya dengan handuk di tangan saya, wajahnya terlihat ceria. Alhamdulillah...
Tentu saja dia juga semangat untuk menceritakan pengalamannya ini pada kedua abangnya yang tadi pergi ke perpustakaan bersama ayah.
Menjelang makan malam, anak-anak bermain board game yang baru dipinjam si kembar dari perpustakaan. Awalnya saya yang sedang sibuk menyiapkan makan malam di dapur masih mendengar keseruan 3 anak itu. Tapi lama-lama koq sepi, ya?
Karena penasaran, saya dekati mereka. Dan ternyata Athifa sudah tertidur di situ sementara kedua abangnya sedang membereskan mainannya. Permainan mereka jadi "manggantung", belum selesai karena salah satu pemain tumbang di tengah pertandingan. Hahaha...
![]() |
| Ada yang ketiduran saat bermain 😁 |
"Athifa ... bangun, Sayang!" Saya mencoba membangunkan Athifa. "Makan dulu, yuk! Athifa kan belum makan malam," kata saya sambil mengusap-usap kepalanya.
"Mhhh ... aku capek," jawabnya pelan. Kasian yang habis berenang 😄
"Iya, tapi Athifa juga harus makan. Nanti malam-malam kebangun karena lapar. Mending sekarang makan dulu, habis itu siap-siap bobo yang betul di kamar."
Akhirnya Athifa pun mau makan malam. Setelah itu dengan tertib dia menuju kamar mandi, mencuci tangan, menggosok gigi, dan mengganti bajunya. Saya dan suami biasanya hanya tinggal mengingatkan sekali saat sudah masuk waktunya mereka bersiap-siap tidur, dan anak-anak sudah terbiasa mengerjakannya sendiri.
Tidak lupa ritual sebelum tidur. Baca do'a bersama, lalu kiss & hug ketiganya di tempat tidur mereka. Have a nice dream, kids!
#hari5 #gamelevel2 #tantangan10hari #melatihkemandirian #kuliahbundasayang #institutibuprofesional





No comments:
Post a Comment