Melatih Kemandirian Anak
Kemarin adalah hari libur. Awalnya kami tidak punya agenda ke luar rumah. Namun saat melihat langit pagi yang sangat cerah, dan melihat perkiraan cuaca di internet bahwa seharian cuaca akan sangat ideal untuk aktivitas outdoor, akhirnya kami memutuskan untuk berjalan-jalan.
Suami langsung mencari informasi jalur trekking yang belum pernah kami lewati sebelumnya. "Biar gak bosen ke jalur yang sama terus," katanya.
Kami mengajak salah satu keluarga sesama perantau asal Indonesia. Anak-anak sangat bersemangat waktu kami bilang bahwa teman-teman mereka juga akan ikut trekking hari ini. Yeayyy...!!
Setelah semua siap berangkat, tiba-tiba pandangan saya teralihkan pada tumpukan buku di meja.
"Ini buku baru lagi? Kemarin pinjam dari Bibliothek (perpustakaan) lagi, Ghaidan?" tanya saya pada Ghaidan yang baru saja meletakkan sebuah buku yang sudah dibacanya.
"Yes. Yesterday we borrowed some books and a board game," jawabnya.
"Ok. Jangan lupa simpan di rak tempat buku-buku dari Bibliothek, ya! Biar nanti gak lupa, buku yang harus dikembalikan," kata saya mengingatkan.
Kami biasanya menyimpan buku-buku yang dipinjam dari perpustakaan di rak terpisah, agar tidak tercampur dengan buku-buku milik pribadi. Jadi saat waktunya dikembalikan, buku-buku itu bisa lebih mudah ditemukan.
Karena waktunya sudah mepet, akhirnya saya bantu bereskan buku-buku tersebut. Dan lalu saya kaget, ternyata masih ada beberapa buku yang Athifa pinjam sebelumnya di rak itu. Batas maksimal pengembaliannya adalah kemarin.
Padahal saya sudah berkali-kali mengingatkan anak-anak untuk mengumpulkan semua buku yang harus dikembalikan kemarin di satu tempat agar mudah terlihat. Tapi Athifa sepertinya terlalu asyik membaca sehingga tidak benar-benar memperhatikan. Dan buku-bukunya memang tersimpan di bagian paling belakang, tercampur dengan buku milik pribadi yang dia letakkan di tempat yang tidak seharusnya.
Karena kemarin saya mengantar Athifa kursus berenang, sedangkan yang pergi ke perpustakaan adalah si kembar dan ayahnya, saya tidak sempat memeriksa lagi.
"Oh, no... I forgot!" seru Athifa. Wajahnya menunjukkan rasa bersalahnya.
"Ya udah, kita bawa buku-buku itu sekarang. Kita jalan dulu ke Bibliothek terdekat, ya," kata saya berusaha menenangkannya.
"I'm sorry, Bunda."
"It's ok. Tapi lain kali kita harus lebih tertib lagi, ya. Simpan buku di tempat yang benar. Yang dari Bibliothek simpan di situ," kata saya sambil menunjuk rak gantung tempat menyimpan buku dari perpustakaan, "dan buku yang lain simpan di rak besar."
![]() |
| Rak buku di rumah, buku-buku dari perpustakaan diletakkan di rak gantung |
Dan kami pun segera berangkat menuju perpustakaan terdekat. Karena kemarin adalah tanggal merah, tentu saja perpustakaan pun tutup. Tapi di sana disediakan loket pengembalian yang bisa diakses kapan saja.
![]() |
| Athifa sedang mengembalikan buku di loket pengembalian |
Kami pun lanjut trekking dengan perasaan lebih tenang karena urusan buku sudah selesai. Walaupun akhirnya kami sedikit terlambat karena harus mampir ke perpustakaan dulu. Teman kami sudah menunggu di halte tempat kami naik bus menuju jalur trekking.
Trekking, hiking, cycling, dan aktivitas outdoor lainnya memang jadi favorit keluarga kami. Menurut kami, aktivitas di alam ini sangat membantu dalam melatih berbagai hal positif pada anak-anak. Saat trekking atau hiking misalnya, mereka dilatih kekuatan fisik serta keberaniannya. Bukan hanya itu, selama perjalanan kesabaran kita pun diuji. Bagaimana cara kita menghadapi situasi sulit dalam kondisi fisik kita yang lelah. Dan banyak hal positif lainnya yang bisa kita latih bersama anak-anak.
![]() |
| Jalur trekking kami kemarin, menyusuri sungai Mur, sungai terbesar di kota Graz |
![]() |
| Bergaya di area piknik 😎 |
Pelajaran positif yang ingin saya garis bawahi dari hari kemarin adalah tentang belajar dari kesalahan. Bahwa tertib itu penting. Athifa belajar bahwa jika kita tidak tertib akan sesuatu, maka akan berdampak pada yang lainnya. Dia juga belajar mengakui kesalahan dan berani meminta maaf. Semoga dari kesalahan kemarin bisa dia ambil pelajaran dan membuatnya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Aamiin...
#hari6 #gamelevel2 #tantangan10hari #melatihkemandirian #kuliahbundasayang #institutibuprofesional






No comments:
Post a Comment