Friday, September 20, 2019

Tantangan 10 Hari "Math Around Us" - Hari 9 - Hari Spesial

6:38 PM 0 Comments
Math Around Us


Permainan 'dam-daman' di rumah masih jadi trending topic 😁 Bagaimana tidak, tiap ada waktu kosong, anak-anak langsung menggelar papan permainan yang terbuat dari dari kertas itu di meja. Lalu tidak lama kemudian mereka sudah larut dalam permainan tersebut.


Tapi ini hari Jum'at. Hari yang spesial buat kami. Kenapa? Karena banyak hal yang kami tunggu di hari ini. Bagi anak-anak, selain hari Jum'at juga adalah movie day, hari ini adalah 'hari ayah'. Ya, ayah pulang hari ini. Anak-anak sangat menantikan waktu bermain bersama ayahnya. Bagi saya, hari ini juga hari spesial. Menyambut suami pulang tentunya saya siapkan menu spesial yang tidak ada di hari-hari lain. Karena hari-hari lainnya saya hanya masak 'menu anak' 😆


Dan hari ini ada lagi yang spesial. Setelah diberi pengertian oleh ayahnya pekan lalu, akhirnya si kembar mau shalat Jum'at. Kebetulan ada teman kami yang biasa shalat Jum'at di Masjid yang tidak terlalu jauh dari rumah kami. Saya cukup mengantar si kembar ke gerbang Masjid, dan di sana teman kami sudah menunggu.

Sebetulnya ini bukan pertama kali si kembar shalat Jum'at. Kadang kalau ayahnya cuti atau sedang home office di hari Jum'at, mereka bisa shalat Jum'at bersama. Tapi sudah beberapa bulan ini kebetulan ayahnya tidak bisa cuti di hari Jum'at. Si kembar masih enggan pergi ke Masjid tanpa ayahnya. Alhamdulillah hari ini mereka mau saya antar ke Masjid. Semoga istiqamah ya, abang kembar 😘

Setelah shalat Jum'at, saya dan Athifa shalat Dzuhur berjama'ah. Lalu kami berdiskusi tentang pahala. Si kembar bertanya, apakah seorang imam mendapat pahala lebih banyak. Karena kadang anak-anak shalat berjama'ah tanpa saya atau suami. Kembar bergantian untuk menjadi imam. Saya jawab, bisa jadi. Tapi tentu Allah yang berhak menilai.

Saya jadi ingat saat bulan Ramadhan lalu kami cukup sering ke Masjid. Biasanya kami pergi ke IKZ (Islamische Kultur Zentrum) atau Islamic Culture Center di Graz. Setiap harinya di sana disediakan makanan untuk berbuka puasa. Kami sempat cerita pada anak-anak bahwa pahala orang untuk pergi ke Masjid dihitung dari setiap langkahnya. Apalagi di bulan mulia ini pahalanya berlipat ganda. Mendengar itu anak-anak langsung berjalan sambil berputar-putar dan membuat jalur zig-zag atau berkelok-kelok. Katanya biar makin banyak langkahnya, jadi makin banyak pahalanya 😂

Begitulah kalau kita hitung menggunakan logika kita. Jika 1 langkah sama dengan 10 pahala, maka semakin banyak langkah semakin banyak pula pahala yang didapat. Tidak salah memang jika kita, terutama anak-anak, berpikir seperti itu. Tapi tentu Allah punya penilaian sendiri. Biarlah kita tumbuhkan semangat anak-anak untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, berlomba-lomba menambah pahala dari berbuat baik dan beramal shalih. Hingga kelak mereka menjadi cinta untuk melakukannya, dan ikhlas akan amal perbuatannya.

Dan bonus hari ini untuk anak-anak adalah Question Time. Saya pernah ceritakan tentang ini. Sesi dimana anak-anak boleh bertanya tentang apa saja dan lalu kami cari jawabannya bersama. Setelah itu kami diskusi. Anak-anak menceritakan kembali apa informasi yang mereka dapat. Ini penting agar kita tahu apakah informasi yang kita berikan pada anak-anak tersampaikan dan terserap dengan baik dan benar.



#hari9
#gamelevel6
#tantangan10hari
#ilovemath
#matharoundus
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Thursday, September 19, 2019

Tantangan 10 Hari "Math Around Us" - Hari 8 - Permainan Strategi Sederhana

6:39 PM 0 Comments
Math Around Us


Beberapa bulan lalu anak-anak dikenalkan dengan permainan yang ayahnya sebut dengan "dam-daman". Saya sendiri tidak familiar dengan permainan ini. Tapi suami bercerita pada anak-anak bahwa ini adalah salah satu permainan favoritnya di masa kanak-kanak dulu.

"Dulu waktu ayah masih kecil, belum ada game, hand phone, bahkan tv juga aki gak punya. Ayah juga dulu gak punya banyak mainan," cerita ayah.

"So, what did you play then?" tanya Ghaidan penasaran.

"Banyak. Ayah bikin sendiri mainannya," jawab ayahnya bangga.

"Wow! Cool!" Athifa si anak ayah tampak makin kagum 😁

"What kind of game did you make, Ayah?" Ghaifan juga tak kalah penasaran.

"Nih, contohnya." Ayah mengambil selembar kertas, lalu dia mulai menggambar sesuatu. "Ini namanya dam-daman."

"How do we play that game?" Ghaifan makin antusias.

Dan anak-anak pun dengan serius mengamati ayahnya yang mencontohkan permainan ini. Tidak lama kemudian si kembar mulai mencoba bermain dan ternyata mereka suka. Sampai sekarang permainan ini jadi salah satu permainan favorit mereka.


Jika diamati dengan seksama, permainan ini banyak nilai positifnya. Mulai dari saat menyiapkan papan permainan yang anak-anak gambar sendiridi atas kertas, berupa berbagai bangun geometri. Tidak hanya itu, mereka harus menghitung jumlah sudut yang dibuat sebagai tempat pion-pion berdiri. Garis yang menghubungkan tiap sudut adalah jalan untuk pion-pion ini berpindah.


Permainan ini pun mengasah kemampuan berstrategi, konsentrasi, dan problem solving. Tidak hanya itu, emosi mereka pun selalu diuji dalam permainan ini. Sesekali ada di antara mereka yang merasa kesal dan gemas karena salah strategi. Di situlah kemampuan mereka dalam mengontrol emosi diasah.

Ternyata, dari permainan sederhana seperti ini pun kita bisa mengambil banyak pelajaran. Mainan tak perlu mahal, yang penting adalah nilai positif yang bisa kita ambil darinya. Bahkan dari sekedar bermain tebak-tebakan yang tidak menggunakan benda apa pun, kita bisa mendapat banyak nilai positif 😉


#hari8
#gamelevel6
#tantangan10hari
#ilovemath
#matharoundus
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Wednesday, September 18, 2019

Tantangan 10 Hari "Math Around Us" - Hari 7 - Hausaufgabenstunde

5:57 PM 0 Comments
Math Around Us


Hari Rabu anak-anak libur dari Nachmittagsbetreuung. 2 pekan lagi mereka akan mulai ikut kursus berenang. Karena ini lah saya sengaja mengosongkan hari Rabu, agar mereka bisa mengikuti aktivitas lain di luar sekolah.

Libur Nachmittagsbetreuung berarti libur Hausaufgabenstunde (homework lesson) dari sekolah. Biasanya anak-anak yang mengikuti program Nachmittagsbetreuung juga mengikuti Hausaufgabenstunde setelah Mittagessen (makan siang) di sekolah. Anak-anak mengerjakan PR-nya dibimbing oleh guru yang bertugas di hari itu. Biasanya beberapa guru dari kelas yang berbeda bergiliran mendampingi anak-anak di hari yang berbeda.

Jadi, kalau libur Hausaufgabenstunde di sekolah, apakah libur juga mengerjakan PR-nya? Oh, tentu saja tidak 😄 Kita buat saja sendiri di rumah. Dan seperti biasa, saya mengajak anak-anak menyusun jadwal kegiatan mereka di rumah hari ini saat di perjalanan pulang tadi. Apa dulu yang akan mereka lakukan dan seterusnya. Karena hari ini juga adalah movie day buat mereka.

Karena kami baru keluar dari sekolah jam 1 siang, jadwal makan siang pun sudah terlewat. Anak-anak meminta saya untuk membeli roti dan chips untuk "teman nonton". Mereka mau makan roti saja untuk makan siang yang terlambat kali ini.

So, jadwal yang mereka susun mulai dari sampai di rumah adalah: 
cuci tangan-kaki (sekalian wudlu) - ganti baju - shalat Dzuhur - makan roti - nonton - mengerjakan PR - mandi - shalat Ashar - makan malam - shalat Maghrib & Isya - gosok gigi - tidur

Setelah nonton, sudah tidak ada lagi tawar-menawar apalagi drama. Semua dengan sigap mengambil tas masing-masing dan langsung mengeluarkan buku-bukunya. Tidak lama sampai akhirnya mereka sibuk mengerjakan pekerjaan rumahnya.


Ghaidan asyik mengerjakan PR Matematika berupa penjumlahan dan pengurangan dan setelah itu dia harus menuliskannya dalam bentuk cerita. Menarik sekali metode pembelajaran di sini. Rasanya anak-anak hampir tidak pernah bosan mengikuti pelajaran di sini.


By the way, yang sibuk mengerjakan tugas bukan cuma anak-anak, tapi juga Bundanya 😁




#hari7
#gamelevel6
#tantangan10hari
#ilovemath
#matharoundus
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Tuesday, September 17, 2019

Tantangan 10 Hari "Math Around Us" - Hari 6 - Belajar Membagi Waktu (2)

6:45 PM 0 Comments
Math Around Us


Hari ini kami masih membahas tentang waktu. Saya mengajak anak-anak belajar menghitung jam, menit, hingga detik. Sebetulnya kembar sudah bisa membaca jam dan juga sudah bisa menghitung waktu. Athifa yang masih harus lebih banyak belajar lagi.

Saat saya jemput tadi, seperti biasa kembar masih asyik bermain bola dengan teman-temannya. Athifa juga masih asyik ngobrol. Sesuai kesepakatan, saat saya jemput, mereka tidak akan mengeluh apalagi marah. Tapi kalaupun masih ada yang ingin meminta perpanjangan waktu bermain, mereka harus meminta izin baik-baik. Dan kali ini mereka pun menghampiri saya dan meminta izin.


"Bunda, can i play a little bit more?" tanya Athifa baik-baik pada saya.

"Hmm... Ok, boleh. Lima menit aja, ya," jawab saya.

"Ok!"

Saya pun memberitahukan pada si kembar bahwa mereka boleh bermain 5 menit lagi. Jadi setelah 5 menit nanti saya akan memberitahu mereka lagi. Dan mereka pun mengangguk setuju.

Setelah 5 menit berlalu, saya minta mereka untuk stop bermain dan mengajak mereka pulang. Saya memperlihatkan jam tangan saya sebelum dan sesudah 5 menit itu berlalu. Kembar sudah bisa membaca jam dan mengerti bahwa waktu yang disepakati sudah habis.

Setelah berpamitan dengan para Betreuer, Athifa meminta izin lagi untuk bermain di play ground. Saya mengingatkannya bahwa kita sudah sepakat untuk menambah waktu hanya 5 menit. Sekarang waktunya pulang. Tapi Athifa memelas dan dia janji hanya 1 putaran saja dia bermain, berjalan dari ujung ke ujung melalui beberapa rintangan yang ada di play ground.

"Please, Bunda... Can i play again?" pinta Athifa.

"Tapi Athifa harus hitung berapa detik dari ujung sana sampai slide di ujung sana, ok?"




Saya mengajaknya bermain sambil berhitung agar dia tahu waktu yang dia habiskan untuk melakukan permainan tersebut. So, berikutnya jika dia meminta izin perpanjangan waktu bermain lagi, dia bisa mengira-ngira sendiri waktu yang dia butuhkan.

"Bunda, it's thirty seconds! It's so short, right?"

"Iya. Berarti berapa menit itu?"

"Hmm... One minute is sixty seconds, right?"

"Iya, betul."

"So, it's only half a minute! That's short?!"

Ternyata dia tidak menyangka bahwa dia hanya bermain setengah menit saja tadi 😄


#hari6
#gamelevel6
#tantangan10hari
#ilovemath
#matharoundus
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Monday, September 16, 2019

Tantangan 10 Hari "Math Around Us" - Hari 5 - Belajar Membagi Waktu

6:51 PM 0 Comments
Math Around Us


Hari Senin adalah hari yang cukup sibuk. Setelah berakhir pekan, biasanya masih tersisa rasa malas beraktivitas karena masih terbawa suasana liburan. Tapi bagi anak-anak, terutama Athifa, Senin berarti semangat baru untuk belajar. Mereka hampir selalu excited untuk belajar hal baru di sekolahnya.

Seperti tahun lalu, saya mendaftarkan anak-anak di Nachmittagsbetreuung 3 kali sepekan. Hari Senin ini mereka mengikuti Nachmittagsbetreuung sehingga mereka menghabiskan hari di sekolah hingga saya jemput jam 5 sore.

Saat saya jemput, Athifa sedang asyik ngobrol dengan salah satu temannya. Sedangkan si kembar bermain bola. Pekan lalu setiap saya jemput dan mereka sedang asyik bermain seperti itu, biasanya mereka sedikit mengeluh bahkan ada yang uring-uringan. Katanya mereka masih ingin bermain. Tapi kali ini tidak ada keluhan lagi karena kemarin kami sudah mengevaluasi hal ini di rumah. Semua sepakat, jika saat dijemput ada yang mengeluh bahkan sampai uring-uringan lagi, maka jatah nonton mereka di hari itu akan dikurangi dari 3 episode menjadi 1 episode saja. Karena itu, begitu mereka melihat saya datang, mereka langsung berhenti bermain dan menghampiri saya 😀


Di perjalanan pulang, mereka menceritakan kegiatan hari ini dan besok. Athifa belum selesai mengerjakan Hausaufgabe (pekerjaan rumah). Anak-anak yang mengikuti Nachmittagsbetreuung memang mendapatkan jam khusus untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya didampingi oleh guru. Athifa kadang-kadang ketiduran di jam ini, jadi PR-nya tidak selesai 😅

Saya mengajak anak-anak berdiskusi tentang apa saja yang harus dilakukan sore ini setelah pulang sekolah. Karena selain Athifa harus menyelesaikan PR-nya, saya meminta mereka untuk mandi. Saya bilang bahwa mereka bau keringat karena tadi mereka bermain bola cukup lama. Selain itu kami harus mampir ke supermarket dulu untuk membeli snacks dan minuman untuk bekal si kembar Ausflug (field trip) besok.

"Owh... So many things to do," kata Athifa khawatir. 

"Do we have enough time, Bunda?" Ghaidan ikut khawatir.

"Iya, cukup. Tapi cepat, ya... Jangan ada yang males-malesan nanti."

"But we really have so many things to do. We have to go to supermarket, and then we also have to shalat, bath, eat, and Athifa has to finish her home work. Do we have enough time to watch movie?" Kali ini Ghaifan yang khawatir.

"Bisa... Coba kita bagi-bagi waktu, ya. Pertama mau apa dulu?"

"So, first we have to shalat Ashar, and then we bath while Athifa finish the home work. After that, we watch movie, and then eat, and after that we shalat Maghrib and Isya, and then sleep. How about that?" usul Ghaidan.

"Gimana, Ghaifan dan Athifa? Is that ok?"

"Ok!" jawab Ghaifan dan Athifa.

Dan mereka pun mengerjakan semuanya sesuai kesepakatan. Athifa menyelesaikan PR-nya didampingi oleh Ghaidan.


Oh ya, tambahan hari ini, Ghaidan membuat hand phone 😃 Membuat ini mirip dengan mengerjakan monogramm yang dia suka, seperti yang saya ceritakan di postingan kemarin.



#hari5
#gamelevel6
#tantangan10hari
#ilovemath
#matharoundus
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional