Melatih Kemandirian Anak
![]() |
| Ceria menyambut Ramadhan ❤ |
Sejak beberapa pekan lalu, anak-anak sudah di-sounding tentang Ramadhan. Alhamdulillah mereka semua sangat antusias menyambut Ramadhan kali ini. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan guru agama Islam di sekolah tentang pahala yang berlipat ganda di bulan ini. Tambah semangatlah mereka.
Ada guru agama Islam di sekolah anak-anak? Itu sekolah Islam (swasta) atau sekolah pemerintah? Koq, ada pelajaran agama Islam?
Ya, agama Islam merupakan salah satu agama yang diakui di Austria. Anak-anak kami bersekolah di sekolah pemerintah. Saat kita mendaftar sekolah, kita diberi formulir untuk kita mengisi data anak kita termasuk agama disertai pernyataan apakah kita mengizinkan anak kita mendapatkan pelajaran agama yang sesuai atau tidak.
Jadi murid tidak wajib mengikuti pelajaran agama. Tetapi sekolah tetap memfasilitasi bagi yang ingin mengikutinya. Bagi murid yang tidak mengikuti pelajaran agama, saat teman-temannya masuk kelas di jam pelajaran tersebut, mereka akan dibawa ke ruangan lain untuk mengikuti kegiatan berbeda dari guru kelasnya.
Selama kami menyekolahkan anak-anak kami di sini, Alhamdulillah tidak pernah ada masalah mengenai perbedaan keyakinan ini. Bahkan saat Idul Fitri pun anak-anak diizinkan untuk meliburkan diri. Namun untuk berpuasa (penuh) masih menjadi tantangan bagi kami.
Salah seorang teman kami sempat mendapat surat dari kepala sekolah yang isinya menegur (secara halus) karena anaknya yang duduk di kelas 3 Volksschule (setingkat sekolah dasar) tidak makan dan minum selama di sekolah. Beliau khawatir akan kondisi fisik anak tersebut. Padahal anaknya sendiri yang ingin berpuasa dan memang sudah biasa berpuasa penuh saat tinggal di Indonesia.
Kebetulan anak-anak kami masih belajar berpuasa karena waktu puasa yang masih panjang. Jadi di hari-hari mereka sekolah, mereka berpuasa setelah makan siang di sekolah, dan berbuka di waktu Maghrib tiba sekitar jam 20.30. Ramadhan kali ini pun mereka masih akan berpuasa seperti itu di hari-hari mereka sekolah. Namun mereka ingin mencoba berpuasa penuh di akhir pekan. Insya Allah...
Semangat menyambut Ramadhan sudah diawali oleh anak-anak dengan memasang dekorasi yang di dinding kamarnya. Selain itu, mereka juga meminta ayahnya mencetak lembar untuk kami beri stempel setiap harinya jika mereka berhasil (belajar) berpuasa.
![]() |
| Lembar stempel Ramadhan |
Hari Minggu pagi yang seharusnya tidak boleh berisik (salah satu aturan di Austria bahwa hari Minggu adalah hari tenang), jadi cukup gaduh dengan kehebohan anak-anak. Selain karena diskusi tentang Ramadhan, mereka juga masih melanjutkan permainan malam sebelumnya. Saya sendiri sampai lupa, malam itu memang Athifa meminta izin untuk membiarkan play ground mereka tidak dibereskan karena masih ingin melanjutkan permainan.
Karena terlalu berisik, saya minta mereka Pause sebentar untuk sarapan. Mereka setuju dengan permintaan saya. Memang hari sudah cukup siang juga. Saya meminta Athifa menyiapkan sarapannya sendiri. Dan dengan senang hati dia mau melakukannya. Dia ambil kursi plastik miliknya untuk bisa meraih cereal yang saya letakkan agak tinggi di dapur. Dia juga mengambil sendiri susu dari kulkas dan menuangkannya ke mangkuk. Good job, girl!
![]() |
| Menyiapkan sarapan sendiri |
Masih dalam rangka menyambut Ramadhan dengan ceria, saya dan suami sudah menyiapkan acara spesial untuk anak-anak.
"Kita mau bikin sate ayam, siapa yang mau?" seru ayah.
"Akuuu...!" jawab anak-anak semangat.
"Boleh, tapi semua harus bantu ayah tusuk-tusukin dagingnya, ya?" kata saya.
Semua setuju. Masing-masing mengambil posisi melingkari wadah berisi daging ayam yang sudah saya potong-potong dan diberi bumbu. Karena tangan saya juga kotor, saya jadi tidak sempat memfotonya 😅
Setelah semua daging ayam siap dipanggang, giliran saya yang menyelesaikan. Anak-anak saya minta untuk mandi dan mengganti baju karena khawatir kotor terkena daging mentah tadi. Tentu saja Athifa mandi sendiri, meskipun masih minta ayahnya menemani di pintu kamar mandi.
![]() |
| Bunda's job: manggang sate ayam 😄 |
Makan malam kami memasuki Ramadhan tahun ini benar-benar spesial. Selain karena ada menu spesial yang dimasak bersama, diskusi kami tentang Ramadhan berlanjut saat makan malam. Anak-anak terlihat semakin antusias menyambut hari esok.
![]() |
| Sate ayam, anyone? 😋 |
"So, tomorrow we're not allowed to eat and drink after lunch, right?" tanya Ghaidan.
"Iya, kalau mau belajar puasa begitu," jawab saya.
"I also want to practice puasa, Bunda," kata Athifa tak kalah semangat.
"Boleh banget, besok semua coba dulu belajar puasa, ya."
"I'm already excited to try puasa full day on Saturday!" seru Ghaifan.
#hari10 #gamelevel2 #tantangan10hari #melatihkemandirian #kuliahbundasayang #institutibuprofesional







No comments:
Post a Comment