Tuesday, April 2, 2019

# Family # Game Level 1

Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif - Hari 6 - "Impfung oh Impfung"

Komunikasi Produktif dengan Anak

Bismillah... Makin semangat mengerjakan game level 1 ini dengan dimulainya tantangan baru: "Komunikasi Produktif dengan Anak", setelah selama 5 hari melewati tantangan Komunikasi Produktif dengan pasangan.

Hari ini saya berlatih dengan abang Ghaidan. Awalnya saya akan memilih untuk berlatih bersama Athifa, karena ada beberapa hal yang ingin saya perbaiki dalam berkomunikasi dengannya. Tapi dari kemarin anak ini cukup membuat saya annoyed dengan tingkahnya.

Berawal dari adanya himbauan untuk mendaftarkan anak-anak dalam program FSME Impfung (vaksin TBE - Tick-Borne Encephalitis). Tick-borne Encephalitis adalah infeksi virus yang disebabkan oleh salah satu dari tiga subtipe tick-borne encephalitis virus (TBEV) milik keluarga Flaviviridae: Eropa Tengah, Siberia, dan Timur Jauh (sebelumnya dikenal sebagai Russian Spring-Summer Encephalitis). Ini ditularkan ke manusia melalui gigitan kutu Ixodes yang terinfeksi. Karena perubahan iklim, populasi kutu bergerak lebih jauh ke utara di garis lintang (Sumber: https://www.iamat.org/country/austria/risk/tick-borne-encephalitis).

Ghaidan yang badannya paling gede ini ternyata takut disuntik, saudara-saudara! Jadi dari kemarin anak ini berkali-kali merengek (sambil bercanda sih, sengaja bertingkah manja) yang suaranya annoying banget lah. Dan berkali-kali juga nanya, "Why do i have to get Impfung (vaccination)?" Dan itu diulang-ulang terus sampai saya hapal di luar kepala.

Gemes? Banget... Tapi memang cara menjelaskan sesuatu ke anak ini cukup menantang. Cara berpikirnya yang realistis membuat dia kadang ogah-ogahan melakukan sesuatu sampai dia benar-benar faham apa, mengapa, bagaimana, dan untuk apa sesuatu itu. Senjata paling ampuh, selain menahan emosi dan memberi pengertian dengan lembut sambil mengusap-usap kepalanya, yaitu menjelaskan sedetil dan seilmiah mungkin. Keep Information Short & Simple kadang tidak bisa diterapkan pada anak ini. Sebaliknya, dia ingin informasi yang panjang dan lengkap 😅

Keren, ya, bundanya... Oh, tentu... Tidak!! Saya minta bantuan "Mbah Google" dan "Jeng YouTube" tentunya. Kami memang terbiasa menggunakan fasilitas ini sesekali sebagai salah satu media untuk edukasi. Ya, kenapa tidak? Keluarga kami memang bukan keluarga anti gadget, tapi justru memanfaatkan gadget sebagai sarana penunjang belajar. Bahkan kami punya sesi diskusi dengan anak-anak (biasanya ayahnya sih yang lebih banyak memimpin), yang kami namakan "Question Time". Anak-anak bertanya tentang sesuatu, lalu kami cari dan lihat gambar atau video penjelasannya. Setelah itu kami diskusikan bersama apa yang mereka tangkap dari gambar atau video tersebut.

Ok, secara teori Ghaidan sudah faham. Dan dia akhirnya setuju bahwa vaksin itu penting. Tapi ternyata tetap saja dia masih takut disuntik (hadeeuuuuhhh...). Sampai-sampai Athifa iseng godain dia, "Ghaidan... morgen ist Impfung... morgen ist Impfung..." (sambil cekikikan). Jelaslah Ghaidan makin merengek. Hingga pagi saat berangkat sekolah pun dia masih bete.


Saya berusaha menunjukkan empati padanya, "Ghaidan masih takut, ya? Takut sakit atau gimana?"
"Yeah... it also hurted when i got that Impfung last year," keluhnya.
"Iya sakit sebentar, gak akan lama kok sakitnya.. Tapi Ghaidan ingat, kan? Nanti habis Impfung badannya jadi kuat. Kalau nanti digigit Zecken dan ada virus yang masuk, your body is ready to fight that virus," jelas saya.
"Hmm... okay..." Wajahnya sedikit lebih cerah.

***

Siang hari saat saya jemput anak-anak di sekolah, Ghaifan terlihat biasa saja. Athifa pun ceria seperti biasa walaupun dia sempat laporan, "It hurted, Bunda! But just a little bit."

Saya cari-cari Ghaidan. Lalu tampaklah dia berjalan bersama gurunya. Badannya lesu dan lengannya kaku. Tapi dia senyum-senyum tersipu malu. Dia sudah melihat saya yang siap menyambutnya sambil nyengir dari jauh. Sungguh bundanya ini geli melihatnya. Bahkan gurunya pun tertawa.

"Sakit gak?" selidik saya.
"Errr...not really. Hehe..." jawabnya sambil malu-malu.
"Terus kenapa lemes gitu? Tangannya kaku banget." Saya masih berusaha nahan ketawa.
"Nothing!" jawabnya singkat.

Cerita dari Ghaifan, katanya Ghaidan pas mau disuntik agak lebay histeris gitu. Pas udah disuntik juga masih bilang "Awww... Awww..." gitu di luar. Annoying! 

Well, hari ini Ghaidan sudah berhasil melawan rasa takutnya. Memberanikan diri untuk disuntik demi mendapat manfaat dari vaksin yang disuntikkan. Dan saya pun memberi apresiasi padanya. Good job, Ghaidan!

Sebagai reward, sorenya kami ke perpustakaan. Kebetulan hari ini ada acara story telling di sana. Setelah menyimak story telling, saya memberi waktu mereka memilih buku yang ingin mereka pinjam. Dan Ghaidan meminta izin meminjam board game. Saya pun mengizinkan, tapi hanya boleh satu board game, sisanya buku. Deal!

Pulang dari perpustakaan, tas saya penuh dengan buku-buku yang dipinjam anak 3. Sedangkan board game pilihan Ghaidan yang ukurannya cukup besar tidak bisa masuk ke dalam tas saya. Akhirnya saya masukkan ke dalam tas kain.

Saya yang merasa berat membawa buku-buku di dalam tas, menolak membawa tas kain itu. Ghaifan dan Athifa pun ikut-ikutan menolak, dengan alasan mereka gak pilih board game itu. Mau gak mau Ghaidan harus membawanya.

Anak ini biasanya malas kalau harus baw-bawa tas jinjing seperti itu. Tapi tadi saya ingatkan tentang tanggung jawab. Apa yang kita pinjam harus kita jaga baik-baik. Dan karena pinjamnya atas nama dia (pakai kartu perpustakaan miliknya, maka dia yang bertanggung jawab). Saya bilang bahwa saya ingin dia yang membawa tas itu karena barang yang ada di dalamnya adalah tanggung jawabnya. Akhirnya dia pun setuju.

Ghaidan membawa tas kain berisi board game.

Buku-buku yang dipinjam anak-anak, minus 2 buku yang sedang dibaca si kembar.

Asik membaca. Sudah lupa dengan sakit bekas suntik vaksinnya 😄

Alhamdulillah di hari pertama tantangan komunikasi produktif dengan anak berhasil berlatih beberapa poin dalam tabel KomProd.





#hari6 #gamelevel1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbundasayang      #institutibuprofesional

No comments:

Post a Comment