Mengamati Gaya Belajar Anak
Sudah hari Jum'at lagi. Artinya tiba waktunya kami pulang ke Graz. 2 malam di Wina sepertinya masih belum cukup bagi anak-anak. Mereka sedikit mengeluh saat saya bilang bahwa hari ini kita akan pulang ke Graz.
Kami berangkat dari rumah sahabat kami setelah makan siang, menuju ke Masjid untuk menunaikan shalat Jum'at. Selagi si kembar dan ayahnya serta 2 putra dari sahabat kami shalat Jum'at, saya dan Athifa serta sahabat saya dan anaknya yang paling kecil pergi ke supermarket untuk membeli beberapa bekal makanan di kereta nanti.
Athifa memilih donat dan susu cokelat untuk bekalnya. Dia mengambil masing-masing 3 buah, untuknya dan kedua abangnya. Dia memang selalu ingat pada kedua abangnya. Jika saya ajak membeli sesuatu, dia selalu bertanya pada saya, "Can i take two more for Ghaidan and Ghaifan?"
Setelah selesai membeli bekal, kami menuju ke dalam stasiun. Kebetulan masjid tempat si kembar dan ayahnya shalat Jum'at dekat dengan stasiun Westbahnhof. Athifa mengeluh panas dan bosan. Saya izinkan dia menghabiskan bekal minum jus jeruknya yang memang tinggal sedikit. Setelah itu, saya ingatkan dia untuk membuangnya ke tempat sampah yang tersedia di sana.
Athifa masih sering bertanya untuk meyakinkan, sampah mana harus dibuang ke tempat sampah yang mana. Seperti tadi, dia bertanya harus dibuang ke mana sampah botol plastik bekas jus jeruknya. Saya jelaskan lagi bahwa botol plastik dibuang ke tempat sampah warna kuning, yaitu tempat sampah untuk Verpackungen (packaging) atau sampah kemasan yang terutama terbuat dari bahan plastik. Dia pun menuju tempat sampah dan membuang botolnya ke tempat yang sesuai.
Menanamkan kesadaran untuk melestarikan lingkungan memang harus dimulai sejak dini. Di sini anak-anak sudah mulai dikenalkan tentang pemisahan sampah sejak Kindergarten (taman kanak-kanak). Mereka sudah terbiasa membuang sampah ke tempat yang sesuai dengan jenis sampah yang akan dibuang. Tentunya tidak bisa hanya teori yang kita berikan pada mereka, melainkan yang paling penting adalah dengan contoh dan praktek. Artinya, mulai dari kita sendiri yang memberikan contoh juga mengajak mereka mempraktekkannya langsung 😉
![]() |
| Ada yang asyik bercerita pada ayahnya 😃 |
#hari6 #gamelevel4 #tantangan10hari #gayabelajaranak #kuliahbundasayang #institutibuprofesional





No comments:
Post a Comment