Tuesday, July 23, 2019

# Family # Game Level 4

Tantangan 10 Hari Gaya Belajar Anak - Hari 10 - Anak Audiotori, Mengingat Apa yang Didengar



Mengamati Gaya Belajar Anak


Sampailah di hari ke-10 tantangan level 4 ini. Setelah 10 hari saya mengamati gaya belajar Athifa yang cenderung imbang semua gaya belajarnya, hari ini saya melihat gaya belajar auditorinya yang sangat menonjol.

Athifa sangat serius saat mendengarkan instruksi. Dia memang lebih suka mendengar langsung sesuatu lalu mempraktekkannya, atau mendengar sebuah cerita yang kemudian dia tuangkan dalam sebuah gambar.

Hari ini kami ke luar rumah sore hari setelah seharian sibuk packing dan beres-beres rumah. Saya memberi anak-anak arahan untuk mengosongkan tas ransel mereka. Tidak perlu menunggu lama, mereka melakukan apa yang saya instruksikan. Tas ransel mereka ini nanti malam akan saya isi dengan sepasang baju cadangan untuk transit nanti dan beberapa bekal makanan.

Kami ke luar rumah karena saya masih perlu membeli sepatu. Bukan karena mau mudik jadi saya beli sepatu baru ya, tapi karena sepatu lama saya yang umurnya sudah hampir 7 tahun ini memang sudah waktunya istirahat. Sudah ada beberapa lubang di sana-sini. Suami akhirnya menyarankan saya untuk membeli yang baru.

Saat kami tiba di pusat kota, ternyata suami sudah lebih dulu sampai di sana. Suami memang akan mengantar ke airport besok sehingga sore ini sudah pulang. Sekalian saja kami makan es krim bersama sebelum nanti anak-anak berjauhan dengan ayahnya selam kurang lebih 3 minggu.

Sebelum sampai di toko es krim, kami menyebrang jalan. Anak-anak sudah mengerti rambu-rambu lalu lintas. Meskipun kadang-kadang masih ada orang yang menyebrang di saat lampu masih merah, tapi anak-anak tidak tergoda untuk ikut menyebrang.


"Bunda, why did that man cross the street while tha light was still red?" protes Athifa.

"Hmm... Gak boleh ya harusnya? Mungkin orangnya lagi buru-buru?" jawab saya.

"But my teacher said, we're not allowed to cross the street while the light is still red. It's so dangerous!" protesnya lagi.

Begitulah Athifa. Stick to the rule, kalau kata gurunya 😃 Kalau dia sudah diberi tahu sesuatu dan dia sudah faham itu, maka dia akan mentaatinya. Sekalinya dia lupa, dia bisa sangat sedih bahkan menangis. Seperti saat Ramadhan lalu dia sempat lupa makan sesuatu. Dia hampir menangis takut (belajar) puasanya batal 😄

Di toko sepatu setelah saya selesai membayar, Athifa dan Ghaidan tidak langsung mengikuti saya berjalan ke luar. Rupanya mereka tertarik pada cermin besar yang berhadapan di tengah toko tersebut. Tiba-tiba saja mereka berdua menari-nari sambil menghadap cermin. Saya tunggu sebentar sampai akhirnya saya bujuk mereka pulang karena hari sudah mulai petang. Besok kami harus berangkat pagi-pagi sekali.


Kami juga mampir dulu ke toko buku untuk membeli beberapa activity book agar anak-anak tidak bosan selama transit panjang nanti. Athifa melihat-lihat majalah bergambar Barbie. Tapi saya lebih menyarankan dia memilih buku lain yang lebih "menyibukkan". Dia pun setuju. Akhirnya anak-anak memilih buku berisi Sudoku dan Labirin. Benar-benar buku yang "menyibukkan" 😁


Selama perjalanan pulang, Athifa terus bercerita pada ayahnya tentang segala hal. Saat tiba-tiba dia melihat seorang turis asal China yang memakai masker, dia bilang pada ayahnya bahwa gurunya pernah bercerita tentang turis yang berasal dari China. Katanya, mereka suka memakai masker dan biasanya mereka senang bicara 😄


#hari10     #gamelevel4     #tantangan10hari    #gayabelajaranak  #kuliahbundasayang     #institutibuprofesional

No comments:

Post a Comment