Sunday, June 23, 2019

# Family # Family Project

Tantangan 10 Hari Family Project - Hari 8 - Fokus pada Solusi bukan Emosi

Meningkatkan Kecerdasan Anak


Tidak terasa libur musim panas sekaligus akhir tahun ajaran sekolah tinggal 2 pekan lagi. Para orang tua mulai merencanakan kegiatan keluarga masing-masing. Ada yang berlibur ke luar kota bahkan ke luar negeri. Beberapa teman anak-anak yang berasal dari luar Austria pun sudah merencanakan mudik ke kampung halaman mereka.

Namun beberapa orang tua yang mungkin belum bisa mengambil cuti panjang, harus mencari aktivitas lain untuk mengisi liburan anak-anak mereka. Sebegian dari mereka memasukkan anak-anaknya ke Child Care yang dibuka setiap musim liburan sekolah. Biayanya lumayan mahal, dihitung per hari anak-anak masuk.

Alhamdulillah tinggal di kota yang menurut saya sangat family friendly ini, kami tidak bingung mencari aktivitas anak saat liburan. Pemerintah selalu menyediakan berbagai macam kursus olah raga, kunjungan ke berbagai museum, atau event yang khusus digelar saat liburan sekolah. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan berbagai organisasi juga tempat-tempat kursus olah raga di kota ini. Biayanya? Sangat murah dan bahkan beberapa ada yang GRATIS!

Tentu saja kuotanya terbatas. Jadi saat mulai dibuka pendaftaran beberapa bulan sebelum mulai liburan sekolah, kami harus stand by di depan laptop sepagi mungkin. Siapa cepat dia dapat! 😃

Kali ini kami hanya mendaftarkan 1 kursus saja untuk si kembar, yaitu kursus in line skate yang akan dilaksanakan selama 5 hari pada tanggal 8 - 12 Juli 2019 nanti. Biayanya hanya 10 euro saja! Tapi ada sedikit kendala buat kami. Si kembar belum punya perlengkapannya. Sedangkan pihak tempat kursus tidak menyediakan. Berarti harus keluar uang lebih juga sih jadinya. Hahaha...

Akhirnya sejak beberapa hari lalu kami mulai hunting barang-barang second hand melalui website penjualan barang bekas juga mulai tanggap setiap kali melihat promo-promo di toko online maupun off line. Untuk perlengkapan sport seperti peralatan ski, ice skating, dan in line skate ini memang kami memilih membeli barang bekas saja. Selain karena harga baru dari barang-barang tersebut cukup mahal, biasanya barang-barang tersebut tidak terpakai lama karena anak-anak masih dalam masa pertumbuhan. Juga karena peralatatan sport tersebut hanya digunakan di musim tertentu saja.

Setelah beberapa hari ini kami melakukan pencarian, kemarin akhirnya kami pergi ke Flohmarkt atau pasar barang bekas. Pasar kaget yang bertempat di parkiran dekat stasiun Graz Puntigam ini hampir selalu ada setiap hari Sabtu dan Minggu. Di sini kita bisa menemukan berbagai jenis barang mulai dari pernak-pernik antik hingga mesin cuci atau televisi. Tentu saja kondisi barang yang di jual pun beraneka ragam, sesuai dengan harganya.

Di stasiun tempat Flohmarkt digelar
Kami pun berkeliling untuk mencari barang yang kami butuhkan. Dan akhirnya kami menemukan sepasang sepatu in line skate dengan ukuran yang sesuai dengan si kembar. Setelah dicoba dan diteliti dengan seksama kondisi barang tersebut, kami pun melakukan transaksi. Alhamdulillah dapet barang murah dengan kondisi masih cukup bagus. 5 euro saja!

Sayangnya kami tidak menemukan lagi barang yang cocok. Baru sepasang yang berhasil kami dapat, masih kurang 2 pasang lagi untuk Ghaidan dan Athifa. Ya, walaupun yang akan ikut kursus nanti hanya Ghaifan dan Ghaidan, tetap saja Athifa pun tidak mau ketinggalan.

Ghaidan dan terutama Athifa terlihat kecewa. Apalagi karena mereka melihat Ghaifan yang sejak mencoba sepatu barunya itu terus meluncur dengan lincahnya. Saya menawarkan Athifa untuk mencoba sepatu Ghaifan dan dia pun setuju. Tapi ya tentu saja ukurannya terlalu besar. Dia pun kembali kecewa. Suami berusaha memberi pengertian bahwa kita boleh sedih dan kecewa, tapi kemudian kita harus berusaha mencari solusinya. Dan beliau pun menawarkan untuk kembali ke tempat ini pekan depan. Semoga nanti ada barang yang cocok.


Setelah dari Flohmarkt, kami munuju ke IKEA. Memang tujuan kami selain ke Flohmarkt kemarin adalah ke IKEA karena ada acara anak di sana. Di perjalanan, Athifa terlihat masih sedih sambil memandangi sepatu baru abangnya. Tapi tidak lama kemudian dia pun mulai bisa menerima dan kembali ceria. Dia menyerahkan sepatu abangnya pada ayahnya dan kemudian berlari menyusul kedua abangnya.


Setelah sampai di IKEA kami memutuskan untuk makan siang dulu karena anak-anak sudah lapar, dan memang itu sudah waktunya makan siang. Sudah tidak ada lagi yang sedih dan kecewa karena tidak dapat sepatu. Apalagi setelah mengikuti acara anak. Semua sudah kembali ceria 😊



#hari8     #gamelevel3     #tantangan10hari     #familyproject #myfamilymyteam     #kuliahbundasayang     #institutibuprofesional 

No comments:

Post a Comment