Saturday, May 4, 2019

# Family # Game Level 2

Tantangan 10 Hari Melatih Kemandirian Anak - Hari 8 - "I also want to have a twin sister"

Melatih Kemandirian Anak

The Twins 😎

Tidak terasa sudah sampai di hari ke-8 tantangan 10 hari game level 2 Melatih Kemandirian Anak ini. Di pekan pertama ini saya melatih 2 skill kemandirian pada Athifa.

Setelah sepekan latihan kemandirian, Alhamdulillah Athifa semakin tertib mengikuti jadwal harian yang sudah disepakati. Pun di saat-saat tertentu saat ada agenda di luar rutinitas harian, dia bisa mengikuti aturan yang diberikan.

Kemarin saat pulang sekolah, seperti hari-hari sebelumnya, tidak ada drama mogok pulang karena masih asyik bermain. Paling Athifa meminta tambahan waktu sedikit untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Pulang sekolah, semua mengikuti jadwal dan tidak ada yang mogok pulang 😊

Tapi saat kami sampai di halte, ada sedikit drama dari Athifa. Hehe...

Berawal dari Ghaidan yang menunjukkan undangan pesta ulang tahun dari teman sekelasnya. Beberapa kali si kembar mendapat undangan pesta ulang tahun teman sekelasnya dan Athifa selalu ikut diundang. Begitu pun sebaliknya. Sempat ada salah satu teman sekelas Athifa yang berulang tahun dan mengundang Athifa serta kedua abangnya untuk hadir ke pestanya. Ini karena beberapa teman Athifa juga berteman dengan si kembar, begitu pun sebaliknya. Beberapa teman si kembar senang juga berteman dengan Athifa. Mereka semua sama-sama ikut aktivitas di Nachmittagsbetreuung (after school care).

Sayangnya kali ini teman yang mengundang si kembar ke acara ulang tahunnya tidak begitu dekat dengan Athifa. Dia memang tidak ikut after school care, jadi hanya bertemu si kembar di kelasnya. Dan tentu saja dia hampir tidak pernah bertemu atau bermain bersama Athifa. Jadi wajar saja kalau Athifa tidak diundang.

Athifa sedih sekali karena hanya dia yang tidak diundang kali ini. Dia merengek meminta saya menghubungi orang tua dari teman si kembar yang berulang tahun itu untuk menanyakan apakah boleh si kembar mengajak adiknya. Si kembar pun meminta hal yang sama pada saya, mereka tidak tega melihat adiknya menangis.

Saya tidak mengabulkan permintaan anak-anak. Menurut saya mereka, terutama Athifa, harus belajar menerima sesuatu jika tidak sesuai dengan keinginan kita. Ada kalanya nanti Athifa pun mendapat undangan dari temannya dan si kembar tidak diundang. Mereka tidak harus selalu bersama dalam setiap acara. Kelak mereka akan punya dunia masing-masing 😊

Awalnya Athifa tidak mau menerima keputusan saya menolak permintaannya itu. Dia malah semakin sedih dan merengek. Dan akhirnya jadi merembet kemana-mana. Sampai mengeluhkan keadaannya yang "berbeda" dibanding kedua abangnya. Hihi...

"It's not fair! Abang always together, so they always have friend. I also want to have a twin sister," rengeknya.

"Athifa ... Bunda tau Athifa sedih. Tapi itu kan sesuatu yang gak bisa bunda kasih. Coba Athifa lihat, di kelas Athifa dan abang, cuma abang Ghaidan dan Ghaifan yang kembar. Berarti hampir semua anak sama dengan Athifa, bukan kembar. Justru abang yang berbeda dari yang lain." Saya mencoba menjelaskan pada Athifa sambil memeluknya.

"But in our family, i'm the only one who always alone. You and ayah. Ghaidan and Ghaifan." Air matanya masih menetes.

Antara lucu dan sedih mendengarnya. Saya usap-usap kepalanya dan memeluknya lagi. Si kembar pun terlihat iba melihat adiknya bersedih.

Athifa menangis, karena tidak diundang ke acara ulang tahun 😅

Sampai di rumah, Ghaidan berinisiatif mengajak Athifa bermain. Tentu saja Athifa senang, karena dia boleh memilih permainan yang disukainya. Dan dia memilih bermain boneka. Ghaidan berjanji akan menemaninya bermain hari ini.

Tentu saja saya ingatkan dulu mereka untuk menyelesaikan urusan pribadinya sebelum bermain. Mulai dari menyimpan perlengkapan sekolah di tempatnya, mengganti baju, mencuci tangan dan kaki, serta makan siang. Setelah itu adalah free time. Mereka bebas melakukan apa saja yang diinginkan, selama masih dalam batas wajar pastinya.

Ghaifan memilih bermain piano. Dan Athifa langsung mengambil pasukan boneka, lengkap dengan stroller mainannya. Ghaidan menepati janjinya. Dia bermain bersama Athifa. Ghaifan yang awalnya asyik bermain piano sendiri pun berinisiatif mengiringi acara "pesta boneka" yang dimainkan Athifa dan Ghaidan.

Bermain bersama lebih menyenangkan 😍

Hari ini Athifa belajar, bahwa tidak semua yang kita inginkan bisa terwujud. Namun bukan berarti kita tidak bisa bahagia karena itu. Jika kita bisa menerima dan selalu bersyukur atas apa yang kita miliki, berani dan percaya diri menjadi diri sendiri, kita bisa menemukan kebahagiaan itu melalui jalan lain yang mungkin tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya.

Insya Allah besok kita mulai latihan skill yang lain, ya. Semoga Athifa bisa menjadi anak yang semakin mandiri. Dan kelak menjadi pribadi yang mampu berdiri dengan berani dan percaya diri untuk menebar kebaikan dan manfaat dengan kekuatan diri yang dimiliki. Aamiin...



#hari8   #gamelevel2   #tantangan10hari   #melatihkemandirian #kuliahbundasayang     #institutibuprofesional 

No comments:

Post a Comment